Organisasi Radio Wifi Kuningan (ORWIN) | Situs Tutorial Mikrotik Dan Proxy | Indonesia: Pilpres 2019
News Update
Loading...
Showing posts with label Pilpres 2019. Show all posts
Showing posts with label Pilpres 2019. Show all posts

Wednesday, December 26, 2018

Video Ma'ruf Amin Diedit Jadi Sinterklas, TKN: Tak Pantas Olok-olok Kiai

Video Ma'ruf Amin Diedit Jadi Sinterklas, TKN: Tak Pantas Olok-olok Kiai

Abdul Kadir Karding (Foto: Dok. Pribadi)

Jakarta - Cawapres Ma'ruf Amin dalam satu video diedit sedemikian rupa oleh orang tak bertanggung jawab menjadi sinterklas. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, menyebut olok-olok kepada kiai sangat tak pantas dilakukan. Dia mendukung langkah TKD Bogor yang melaporkan pengeditan Ma'ruf Amin jadi sinterklas.

"Saya kira (pelaporan oleh TKD) bagus. Kalau itu dilaporkan karena memang kelakuan mengolok-olok kiai tidak pantas," kata Karding kepada wartawan, Kamis (27/12/2018).

Karding tak habis pikir dengan pengeditan dan penyebaran video Ma'ruf Amin sebagai sinterklas itu. Dia meminta semua pihak kembali mengedepankan rasa hormat terlepas dari pilihan politik masing-masing.

"Menyebar video seperti itu berarti mempermainkan kiai. Jangan karena politik kita bebas memperlakukan kiai," sebutnya.

Lalu, apakah TKN akan mengikuti langkah TKD Bogor terkait pengeditan video Ma'ruf Amin jadi sinterklas? Karding menyebut pelaporan sudah cukup diwakili TKD Bogor.

Video itu merupakan hasil editan dari video Ma'ruf Amin saat mengucapkan selamat Natal yang juga sempat beredar di media sosial dan menjadi bahan perbincangan. Dalam video aslinya, Ma'ruf mengenakan baju khasnya, yakni kemeja putih dipadukan jas berwarna hitam dan serban putih serta peci.

Pelaporan dilakukan oleh Ketua TKD Jokowi-Ma'ruf Kabupaten Bogor Ade Ruhandi (Jaro Ade). Yang dilaporkan adalah pria bernama Susetiyono yang diduga sebagai penyebar hoax. Susetiyono dilaporkan di Polres Bogor dengan nomor laporan bernomor STBL/B/1188/XII/2018/JBR/RES BGR.

Sustiyono dilaporkan dengan Pasal 35 juncto Pasal 51 ayat (1) UU No 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 14 ayat (2) dan pasal 15 UU No 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana. Jaro Ade mengatakan pelaporan ini dilakukan untuk menjadi contoh bagi lainnya agar tidak melakukan kampanye hitam atau black campaign.
Jokowi-Ma'ruf Amin vs Prabowo-Sandiaga Diadu di 5 Debat Capres

Jokowi-Ma'ruf Amin vs Prabowo-Sandiaga Diadu di 5 Debat Capres

Dua calon presiden, Joko Widodo alias Jokowi dan Prabowo Subianto,

Jakarta - Pasangan capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bakal diadu dalam lima kali debat. Ada debat yang diikuti secara berpasangan, dan ada pula debat yang diikuti masing-masing kandidat.

KPU menetapkan lima kali debat berdasarkan kesepakatan dengan masing-masing tim kampanye paslon. Kelima debat bakal digelar di Jakarta.

"Tempat sudah disepakati, lima kali debat akan dilaksanakan di Jakarta," ujar Ketua KPU Arief Budiman di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (19/12/2018).

Arief mengatakan urutan debat juga telah disepakati. Debat pertama akan dilakukan oleh tiap pasangan capres-cawapres, dilanjutkan pada debat kedua dengan debat antar-calon presiden.

"Sudah disepakati urutan debat pertama paslon capres-cawapres. Kedua, debat antar-calon presiden," kata Arief.

"Ketiga, antar-calon wakil presiden. Keempat, antar-calon presiden, dan terakhir, paslon capres-cawapres," sambungnya.

Lokasi debat juga telah ditentukan dalam rapat koordinasi. Debat pertama dijadwalkan dilaksanakan di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, kedua di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta.

Debat ketiga di Hotel Sultan Senayan, lalu tahapan debat keempat di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan. Sedangkan debat terakhir kembali dilaksanakan di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan.

Terbaru, KPU juga telah menetapkan media elektronik televisi yang menyiarkan debat capres-cawapres Pemilu 2019. Transmedia Group, mendapat giliran menyiarkan debat capres ketiga yang bakal digelar pada 17 Maret 2019.

Transmedia mendapat giliran menggelar debat capres-cawapres dengan tema 'Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, serta Sosial dan Kebudayaan'. Debat itu akan berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta. Nantinya, debat capres-cawapres ketiga akan disiarkan di Trans TV, Trans 7, dan CNN TV Indonesia. Pada debat ketiga ini khusus antara dua cawapres yakni Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno.

Rapat pengundian dan penetapan penyiaran ini, turut hadir Ketua KPU Arief Budiman, Komisioner KPU Wahyu Setiawan, Komisioner Bawaslu Rahmat Bagja, Wakil Direktur TKN Jokowi-Ma'ruf, Lukman Edy, Direktur Konten TKN Jokowi-Ma'ruf, Fikri Satari, Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso, hingga Direktur Materi Debat dan Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said. Rapat juga dihadiri pemimpin redaksi media-media.

Berikut jadwal debat capres-cawapres Pemilu 2019:

- Debat pertama (Diikuti capres-cawapres)
Tanggal: 17 Januari 2019
Tema: Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme
Yang menyiarkan: TVRI, RRI, Kompas TV, dan RTV

- Debat kedua (Diikuti capres saja)
Tanggal: 17 Februari 2019
Tema: Energi dan Pangan, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, serta Infrastruktur
Yang menyiarkan RCTI, GTV, MNC TV, dan iNews TV

- Debat ketiga (Diikuti cawapres saja)
Tanggal: 17 Maret 2019
Tema: Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sosial, dan Kebudayaan
Yang menyiarkan: Trans TV, Trans 7, dan CNN Indonesia TV

- Debat keempat (Diikuti capres saja)
Tanggal: 30 Maret 2019
Tema: Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, Hubungan Internasional
Yang menyiarkan: Metro TV, SCTV, dan Indosiar

- Debat kelima (Diikuti capres-cawapres)
Tanggal: belum ditentukan
Tema: Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Keuangan, dan Investasi, serta Perdagangan dan Industri
Yang menyiarkan: TvOne, ANTV, Beritasatu TV, dan NET TV.
Lewati Jembatan Kayu di Sulsel, Sandiaga: Seperti Indiana Jones

Lewati Jembatan Kayu di Sulsel, Sandiaga: Seperti Indiana Jones

Foto: Sandiaga Uno deg-degan lewati jembatan kayu (Dok BPN)

Jakarta - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno deg-degan saat melintasi jembatan kayu di salah satu desa di Sulawesi Selatan. Sandiaga mengaku dirinya seperti Indiana Jones saat itu.

Dalam keterangan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga, Rabu (26/12/2018), Sandiaga melintasi jembatan kayu yang disebut terlihat lapuk di Desa Tosora, Wajo, Sulsel. Sandiaga saat itu menumpangi mobil. Masih dalam keterangan BPN, jembatan itu hanya muat untuk satu mobil.

"Menuju ke Desa Tosora seperti petualangan Indiana Jones. Agak kaget juga saya di Kabupten Wajo ini, masih harus melewati jembatan kayu," ucap Sandiaga seperti dalam keterangan BPN.

Mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu datang ke Desa Tosora, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan untuk bertemu dengan warga desa sekaligus mengunjungi makam leluhurnya, Jamalludin Al Akbar Al Husaini. Silsilah Sandi dibacakan oleh tetua adat setempat. Sandi disebut merupakan keturunan keduapuluh.

Dalam sambutannya di lokasi, Sandi menyampaikan pesan Prabowo Subianto. Sandi mengaku mereka akan fokus pada ekonomi.

"Insyaallah di tahun 2019 akan tercipta dan tersedia lapangan kerja serta harga-harga kebutuhan pokok yang stabil serta terjangkau," katanya.

Pengalaman melewati jembatan kayu seperti Indiana Jones juga dibagikan Sandiaga di akun Instagram-nya, @sandiuno. Sandi menyinggung soal pembangunan infrastruktur yang menurutnya belum terasa dampaknya hingga pedesaan.

"Pembangunan infrastruktur besar-besaran dengan memakan biaya besar bahkan harus utang luar negeri ternyata belum terasa dampaknya di pedesaan. Saya dan Pak @prabowo akan pastikan kedepannya pembangunan infrastruktur bisa langsung terasa dampaknya untuk perekonomian masyarakat desa," sebut Sandi.
Jubir Tim Jokowi Sebut SBY Dewa Pencitraan Indonesia

Jubir Tim Jokowi Sebut SBY Dewa Pencitraan Indonesia

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi- Ma'ruf Amin tak terima dengan tuduhan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.

Ucapan Ferdinand dinilai tanpa dasar, menuduh Presiden Jokowi tengah melakukan pencitraan saat memantau kondisi Banten pasca tsunami melanda wilayah itu.

Juru Bicara TKN Arya Sinulingga menegaskan, foto yang diunggah di media sosial itu tidak dalam konteks pencitraan, karena sudah menjadi kebiasaan Jokowi melihat langsung kondisi lapangan tanpa diprediksi sebelumnya.

"Apakah mengambil waktu untuk sendiri itu salah? Artinya dia keliling saja, bisa saja dia melihat-lihat semua sendirian. Pengawalan dari luar, karena tahu kebiasaan Pak Jokowi itu ya," kata Arya di Posko Rumah Cemara, Jakarta, Rabu, 26 Desember 2018.

Arya menyarankan, sebaiknya Ferdinand lebih berkaca diri sebelum berbicara. Ia menyebut, kebiasaan pencitraan berlebih tanpa substansi justru sering dilakukan oleh lingkup internalnya sendiri.

"Ferdinand Hutahaean itu aneh. Dia ngomong soal pencitraan. Dia lupa siapa dewa pencitraan di Indonesia ini. Siapa coba? Bosnya (Ketua Umum Demokrat). Kok ada-ada saja Ferdinand Hutahaean ini, apa karena baru masuk ke Demokrat, apa dia lupa," kata Arya.

Diketahui, lewat akun twitternya, Ferdinand Hutahaean berkomentar terkait kunjungan Presiden Jokowi ke Banten pasca tsunami yang melanda wilayah itu. Bahkan Ferdinand menyebut foto Jokowi sendiri sudah diatur demi pencitraan.

Dalam baris cuitannya pun, Ferdinand juga mengulang komentar akun twitter seseorang yang membandingkan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Umum Partai Demokrat ketika menyambangi pos pengungsi korban bencana beberapa waktu lalu.
BPN Tak Ingin Ubah Gaya Pidato Prabowo yang Berkobar-kobar

BPN Tak Ingin Ubah Gaya Pidato Prabowo yang Berkobar-kobar

Foto: Priyo Budi Santoso (Ari Saputra)

Jakarta - Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi Priyo Budi Santoso tak ingin mengubah gaya pidato Prabowo Subianto yang berkobar-kobar. Menurutnya, selama ini ada pihak yang mengusulkan agar Prabowo mengganti gaya berpidato.

"Jadi gini, ada yang mengusulkan agar gaya Prabowo diubah, termasuk di intern. Tapi mayoritas kami termasuk saya, berpandangan Pak Prabowo itu justru trademark-nya ya seperti itu, yang pidatonya berkobar-kobar dan itu jangan hendaknya diubah," ujar Priyo, di KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (26/12/2018).

Menurutnya Prabowo memiliki daya tarik tersendiri dengan gaya penyampaiannya yang dinilai berkobar-kobar. Ia mengaku tak ada rencana mengubah gaya pidato Prabowo dari pihak internal timses.

"Justru pak Prabowo punya daya tarik tersendiri bagi masyarakat tertentu yang masyarakat tersebut menjadi histeris karena trademark Pak Prabowo yang dari sananya. Dan tidak ada rencana untuk mengubahnya," ungkapnya.

Ia menilai gaya pidato Prabowo yang berkobar-kobar ini dilengkapi oleh cawapresnya, Sandiaga Uno. Ia menilai Sandiaga berpidato dengan gaya milenial.

"Sekarang kami pada kesimpulan bahwa Pak Prabowo tidak perlu dan tidak akan kita usulkan untuk mengubah style dan gaya beliau. Pidatonya tetap hiperbola sebagai seorang pemimpin besar. Pak Sandiaga Uno lah yang akan melengkapi. Kami menyebutnya dengan dwi tunggal yang saling melengkapi," kata Priyo.

"Pak Prabowo tetap dengan seorang pemimpin yang banyak menghentak-hentak kemudian membikin gelombang dan tugas Pak Sandiaga Uno adalah merajut yang hentak-hentak itu menjadi program yang riil," imbuhnya.

Sebelumnya Prabowo Subianto menyatakan orang yang memintanya untuk tak bicara keras merupakan pendukungnya. Awalnya Prabowo mengungkap banyak pihak yang menuding dirinya haus kekuasaan.

"Ada yang sengaja datang ke saya memberi saran Pak Prabowo kalau pidato jangan keras-keras, dan dia orang baik, dia pendukung saya, jadi saya bicara itu yang sejuk, pelan-pelan," kata Prabowo saat menghadiri acara tasyakuran Ponpes di Jl Sukabumi, Cianjur, Minggu (2/10/2018).
Timses Jokowi: La Nyalla Momok Menakutkan Bagi Prabowo

Timses Jokowi: La Nyalla Momok Menakutkan Bagi Prabowo

Foto: Lamhot Aritonang

Jakarta - La Nyalla Mattalitti disebut timses Prabowo-Sandiaga Uno bawa sial bagi siapapun yang didukungnya. Namun, menurut salah satu anggota (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Inas Nasrullah Zubir, justru La Nyalla merupakan momok bagi Prabowo.

"Keluarnya La Nyalla dari kubu mereka sebenarnya merupakan pukulan telak karena di 2014 La Nyalla banyak berkontribusi ke suara Prabowo-Hatta, sehingga ketika La Nyalla mengalihkan dukungannya ke Jokowi, menjadi momok yang menakutkan bagi Prabowo Subianto khususnya, karena dia lah yang lebih tahu besarnya potensi La Nyalla dalam mendulang suara ketimbang caleg seperti Andre Rosiade yang justru diuntungkan oleh coat tail effect-nya Prabowo," ucap Inas kepada wartawan, Rabu (26/12/2018).

Inas juga menyebutkan, timses Prabowo-Sandi telah meremehkan kemampuan La Nyalla di Pilpres 2019. Timses Prabowo-Sandi juga sombong membanggakan hasil survei internalnya yang menyebut elektabilitas Jokowi-Ma'ruf stagnan.

"Kesombongan yang dipertontonkan oleh tim Prabowo-Sandi yang merendahkan kemampuan La Nyalla tidak berbeda dengan kesombongan mereka yang selalu membanggakan bahwa hasil survey Prabowo selalu naik dan Jokowi stagnan, tapi survey Denny JA dibulan desember ini membuktikan bahwa survey Prabowo Sandi justru turun akibat arogansi mereka di acara reuni 212 tanggal 2 desember 2018 yang lalu," jelas dia.

Menurut Inas, saat ini kubu koalisi Prabowo-Sandi sudah retak sejak kader PKS dan PAN yang beralih mendukung capres petahana Jokowi. Kemudian partai Demokrat yang membebaskan kadernya untuk memilih di pilpres 2019.

"Retaknya kubu Prabowo Sandi memang tidak bisa dihindari, dari mulai partai PKS dan PAN yang beralih mendukung Jokowi Amin sampai Demokrat yang membebaskan kadernya dalam memilih capres hingga keluarnya La Nyalla dari Gerindra, adalah bukti bahwa manajemen koalisi Prabowo-Sandi sangat buruk sehingga sulit membentuk soliditas, apalagi cawapresnya Sandi Uno lebih nyaman kerja sendiri dengan timnya ketimbang bekerja sama dengan tim Prabowo-Sandi," tutur Inas.

Sebelumnya, juru bicara timses Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, beranggapan siapa pun yang didukung La Nyalla akan kalah dalam hal apa pun. Menurut Andre, dukungan La Nyalla membawa sial.

"Energi yang dipancarkan La Nyalla ini sangat negatif. Dan itulah yang kami syukuri setelah dia sudah tidak ada di sini. La Nyala bawa sial. Yang didukung La Nyalla biasanya kalah. Jadi, kami yakin Prabowo-Sandi akan menang Pilpres 2019," kata Andre.
Timses Jelaskan Soal Prabowo Joget di Acara Natal Keluarga

Timses Jelaskan Soal Prabowo Joget di Acara Natal Keluarga

Foto: Hilda-detikcom

Jakarta - Momen Prabowo Subianto berjoget dalam acara perayaan Natal keluarganya ramai dibahas. Timses Prabowo-Sandiaga menegaskan Prabowo tak ikut ritual ibadah.

"Bukan. Pak Prabowo tidak ikut dalam ibadah ritual Natal. Beliau menyampaikan untuk penghormatan, tapi tidak ikut dalam ibadah ritual Natalnya. Beda lho ya," kata Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Priyo Budi Santoso, kepada wartawan usai mengikuti rapat membahas debat Pilpres 2019 di KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (26/12/2018).

Momen joget Prabowo itu diunggah di InstaStory Rahayu Saraswati, putri Hashim Djojohadikusumo yang merupakan keponakan Prabowo. InstaStory itu kini telah dihapus. Namun videonya sudah menyebar.

Kembali ke pernyataan Priyo, mantan Wakil Ketua DPR itu menegaskan keikutsertaan Prabowo dalam acara itu adalah sebagai bentuk penghormatan. "Yang jelas dipastikan tidak ikut ibadah ritual Natal. Ini hanya acara keluarga menghormati, itu kan tidak ada yang salah," ujar Sekjen Partai Berkarya ini.

Acara perayaan Natal itu digelar Hashim Djojohadikusumo. Prabowo, masih kata Priyo, hadir untuk menghormati acara adiknya, tak ada yang salah.

"Hadir di acara Pak Hashim, Mbak Rahayu. Betul sekali, adiknya Pak Prabowo kan tokoh gereja yang sangat dihormati," ujarnya.

Sebelumnya foto capres Prabowo Subianto memegang lilin dalam sebuah perayaan Natal juga ramai diperbincangkan di media sosial. Untuk foto itu, Gerindra juga telah menepis tuduhan Prabowo merayakan Natal.

Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra, Andre Rosiade, mengungkapkan foto itu diambil pada 2013. Saat itu, Prabowo menghadiri perayaan Natal yang digelar oleh Partai Gerindra di Hotel Kartika Chandra, Jakarta.

"Jadi itu menghadiri perayaan Natal Partai Gerindra di Hotel Kartika Candra tahun 2013. Pak Prabowo hadir dalam kapasitasnya sebagai Ketum Partai Gerindra," ujar Andre saat dimintai konfirmasi, Rabu (26/12/2018).

"Jadi Pak Prabowo bukan merayakan Natal sebagai umat Kristiani," imbuhnya.

Asal SEO

Notification
This is just an example, you can fill it later with your own note.
Done