Topologinya sebagai berikut
Untuk mengconfigurasikan RB433AH sebagai access Point tidak ada bedanya dengan RB yang lainnya. Disini kita menggunakan 3 buah PCI jadi dengan 3 batang Sectoral sebagai Access Point. Langsung saja kita mulai untuk mengeset RB433AH sebagai access point, buka winbox anda, download winbox disini.
Kemudian akan muncul seperti berikut ;
Connect to : ...
Username : admin
Kemudian anda akan masuk ke menu utama winbox yaitu "New terminal". Setelah itu klik "Interface" kemudian akan terlihat ketiga wlan, lalu klik kanan salah satu "wlan" tersebut kemudian pilih "enabel". Saat salah satu "wlan" dienabelkan maka langsung ganti "frequensinya" dengan frequensy yang telah tertera di Wireless tersebut, ini berguna agar tidak terjadi interfensi ketiga wlan tersebut atau menjaga sesuatu yang tidak diinginkan.
Kemudian anda dapat merubah nama ketiga wlan tersebut menjadi antenna1, antenna2 dan antenna2 dengan mengetik perintah dibawah ini di "new terminal"
interface set wlan1 name=antenna1
interface set wlan2 name=antenna2
interface set wlan3 name=antenna3
Setelah ketiga wlan tersebut "enabel" dengan frequensy yang berbeda-beda, maka kita akan mengeset wlan tersebut satu-persatu
Wlan1 atau Antenna1
Double klik wlan1. Pada "Genera" dapat dirincikan sebagai berikut :
Name : antenna1 (Nama Interface Wlan)
Type : Wireless (Atheros AR5413)
MTU : 1500
L2 MTU : 2290
Mac Address : Sesuai dengan Mac Address Ether pada RB
ARP : Enabled
Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini;
Kemudian klik pada Tab "Wireless", dengan rincian :
Mode : ap bridge
Band : pilih jenis band anda (disini saya membuat 2.4GHz-Only-G)
Frequency : Cari Frequensy yang belum dipakai oleh wireless orang lain /frequensy yang kosong
SSID : Nama Access point anda
Radio Name : Nama Radio pemancar anda
Scan List : kosong
Security Profile : Default
Frequency Mode : Manual TxPower
Country : Indonesia
Antenna Mode : Antenna a
Antenna Gain : 0
DFS Mode : None
Proprietary Extensions : Post.2.9.25
WMM Support : Disabled
Default At Tx Rate : Kosongkan
Default Client Tx Rate : Kosongkan
Dapat anda lihat seperti gambar dibawah ini :
kemudian klik tab "Data Rates" beri centang seperti gambar dibawah ini;
Wlan2 atau Antenna2
Double klik antenna2 lalu pada tab "General" dengan rincian seperti berikut;
Name : antenna2 (Nama Interface Wlan)
Type : Wireless (Atheros AR5413)
MTU : 1500
L2 MTU : 2290
Mac Address : Sesuai dengan Mac Address Ether pada RB
ARP : Enabled
Seperti gambar dibawah ini;
Kemdian klik tab "Wireless" dengan rincian sebagai berikut;
Mode : ap bridge
Band : pilih jenis band anda (disini saya membuat 2.4GHz-Only-G)
Frequency : Cari Frequensy yang belum dipakai oleh wireless orang lain /frequensy yang kosong. Jangan sama frequensy antenna1 dengan antenna2.
SSID : Nama Access point anda
Radio Name : Nama Radio pemancar anda
Scan List : kosong
Security Profile : Default
Frequency Mode : Manual TxPower
Country : Indonesia
Antenna Mode : Antenna a
Antenna Gain : 0
DFS Mode : None
Proprietary Extensions : Post.2.9.25
WMM Support : Disabled
Default At Tx Rate : Kosongkan
Default Client Tx Rate : Kosongkan
Dapat anda lihat seperti gambar dibawah ini :
Pada tab "Data Rates" samakan aja dengan antenna1.
Antenna3 atau wlan3
Double klik pada antenna3, kemudian pada tab "General" dengan rincian sebagai berikut;
Name : antenna3 (Nama Interface Wlan)
Type : Wireless (Atheros AR5413)
MTU : 1500
L2 MTU : 2290
Mac Address : Sesuai dengan Mac Address Ether pada RB
ARP : Enabled
dapat kita lihat seperti gambar berikut ini;
Kemdian klik tab "Wireless" dengan rincian sebagai berikut;
Mode : ap bridge
Band : pilih jenis band anda (disini saya membuat 2.4GHz-Only-G)
Frequency : Cari Frequensy yang belum dipakai oleh wireless orang lain /frequensy yang kosong. Jangan sama frequensy antenna1 dengan antenna1 dan antenna2.
SSID : Nama Access point anda
Radio Name : Nama Radio pemancar anda
Scan List : kosong
Security Profile : Default
Frequency Mode : Manual TxPower
Country : Indonesia
Antenna Mode : Antenna a
Antenna Gain : 0
DFS Mode : None
Proprietary Extensions : Post.2.9.25
WMM Support : Disabled
Default At Tx Rate : Kosongkan
Default Client Tx Rate : Kosongkan
Dapat anda lihat seperti gambar dibawah ini :
Lalu pada tab "Data Rates" samakan aja dengan antenna1 dan antenna2.
Kemudian buat wds1 dan wds2 di interface dengan mengklik pada menu "interface" dan klik tanda panah disamping tanda tambah ( + ) warna merah lalu pilih wds kemudian akan muncul "new interface" rincian;
Name : wds1
Type : WDS
MTU : 1500
Mac Address : kosong
ARP : kosong
Dan begitu juga langkah untuk membuat "WDS2", seperti gambar dibawah ini;
Kemudian pada Menu mikrotik klik "bridge" lalu klik tanda tambah + yang warna merah sehingga muncul "Interface (Bridge1), dengan rincian ;
Name : bridge1
Type : Bridge
MTU : 1500
L2 MTU : 2290
MAC Address : sesuai dengan Bridge anda
ARP : Enabled
Lalu klik "OK", seperti gambar dibawah ini ;
Kemudian klik tab "Port", klik tanda tambah + yang warna merah untuk membuat "New Bridge Port" dengan rincian ;
Interface : local
Bridge : Bridge1
Priority : 80
Path Cost : 10
Dan begitu juga dengan membuat port pada "antenna1"
Interface : antenna1
Bridge : Bridge1
antenna2
Interface : antenna2
Bridge : Bridge1
antenna3
Interface : antenna3
Bridge : Bridge1
wds1
Interface : wds1
Bridge : Bridge1
wds2
Interface : wds2
Bridge : Bridge1
Lalu klik "OK", dapat anda lihat seperti gambar berikut ini;
Maka hasilnya dapat kita lihat seperti gambar berikut ini;
Kemudian double klik antenna1, antenna2 dan antenna3 pada "interface" lalu klik "Tab WDS" dengan rincian :
WDS Mode : Dynamic
WDS Default Bridge : Bridge1
WDS Default Cost : 500
WDS Cost Range : 50-500 klik "OK".
Seperti gambar dibawah ini ;